Adanya Man Power Suplay, Nasib Pekerja Harian di PT Sasl And Sons Bakal Lebih di Perhatikan

SWARA LUKTIM- Nasib pekerja harian lepas di PT Sasl And Sons akan lebih diperhatikan.Itu setelah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi ( Nakertrans) kabupaten Banggai menyarankan pihak perusahaan untuk memberlakukan man power suplay (penyedia jasa) yang berbadan hukum.

Itu dimaksudkan, agar kepastian  hak-hak para pekerja harian tidak bertentangan dengan  ketentuan hukum yang berlaku.

Sekdis Nakertrans, Melvin Mandagi menjelaskan, hal itu sudah tertuang dalam perlindungan hukum freelance pada Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 100 Tahun 2004 tentang Ketetapan Penerapan Kesepakatan Kerja Waktu Tertentu. (PKWT).

Dalam ketentuan itu lanjut Sekdis, maka hak-hak pekerja harian lepas yang wajib dipenuhi oleh perusahaan itu ada beberapa hal. Seperti memperoleh Gaji atau upah, memperoleh hak jaminan Sosial serta adanya Kepastian Pekerjaan dan Tanggung Jawab. " Tiga poin ini yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Terlebih kepada pihak penyedia jasa (manpower suplay)," jelas Malvin usai pertemuan dengan pihak perusahaan,Selasa(29/3).

Oleh karena itu lanjut Sekdis, pihaknya berkeinginan agar nasib pekerja harian lepas yang telah dan atau akan dipekerjakan tidak direkrut hanya melalui orang per orang saja.  Melainkan ada badan usaha yang secara resmi bermitra dengan pihak penerima jasa. " Yang semestinya, harus ada badan usaha yang legal untuk merekrut tenaga kerja agar kepastian hak-hak pekerja harian itu dapat dipertanggung jawabkan," ujarnya.

Menurutnya, banyak hal yang perlu diperhatikan oleh pihak perusahaan baik sebagai penyedia maupun sebagai penerima jasa yang akan mempekerjakan pekerja harian. Namun pada intinya, untuk memberikan kepastian hukum terhadap para pekerja, maka wajib setiap perusahaan yang  bermitra harus memiliki badan usaha yang resmi berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. (TM)