Orang Mampu di Kasih Bantuan,Penyaluran Bansos di Nilai Tidak Tepat Sasaran

SWARA LUKTIM - Penyaluran Bantuan Sosial ( Bansos) yang di salurkan pemerintah untuk membantu ekonomi masyarakat di tengah pandemi.Dinilai tidak tepat sasaran.

Bagaimana tidak, sejatinya bantuan yang di berikan kepada warga yang layak menerima.Namun apa yang terjadi, warga yang di nilai mampu malah  mendapat bantuan.

Hal itu berdasarkan informasi yang terima awak media,disaat penyaluran Bantuan Sembako Pangan Tunai (BSPT) yang di pusatkan di desa Hunduhon,Selasa (1/3/2022) kemarin.

Yang mana dalam penyaluran Bansos tersebut terdapat nama penerima atau warga yang dinilai mampu dapat bantuan,setelah di telusuri lebih lanjut,warga tersebut merupakan warga dari Desa Molino Kecamatan Luwuk Timur Kabupaten Banggai.

Seorang warga kepada awak media mengungkapkan sejatinya bantuan ini di peruntukan kepada warga tak mampu,bukan orang yang punya penghasilan tetap yang dapat bantuan.

"Saya juga heran bagaimana bisa warga yang nyata -nyata mampu di kase bantuan,kalau torang kasian wajar dapat bantuan memang orang tidak mampu yang keseharian sebagai petani,"ungkap warga itu.

Lebih lanjut warga mengatakan Pemdes harusnya lebih teliti dalam mendata warganya yang benar - benar layak untuk menerima bantuan,agar program pemerintah ini berjalan sesaui regulasi yang ada tepat dan tidak salah sasaran.

" Se tau saya data penerima itu sudah di verifikasi lewat Pemdes di lapangan dan kemudian di serahkan kepada petugas selaku yang mengawal Bansos.Ini perlu di  kaji kembali biar tidak ada kecemburuan sosial pada masyarakat,"ujarnya.

Selain persoalan Bansos yang di nilai tidak tepat sasaran.Warga juga menyoal,bukan masalah Bansos melainkan pelayanan terhadap masyarakat dalam menempatkan posisi kesetaraan sosial.

Dimana kata warga,saat penyaluran Bansos PT Pos Indonesia cabang Luwuk  di dampingi Tenaga Kesejateraan Sosial Kecamatan (TKSK) Luwuk Timur.Para warga penerima bukan di persilahkan duduk di kursi,melainkan mereka duduk melantai di ruang pertemuan tersebut.

"Saya sangat tidak respek masyarakat duduk melantai,dilihat dari kecamata sosial ini sangat tidak elok.Ini zaman modernisasi,kesetaraan sosial menjadi bagian dari tata politik dimana semua orang yang berada dalam suatu masyarakat atau kelompok memilik status yang sama.

Bila para pelayan publik duduk masyarakat ikut duduk,melayani bukan di layani,"pungkasnya(al)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kades dan Warga Gotong Royong Bangun Pintu Gerbang Mesjid Nurul Huda Desa Lokotoy

Habbly Louto, Dari Kampung Berhasil Merumput Hingga Kancah Nasional

Pemdes Boitan,BPD dan Masyarakat Gelar Baksos Persiapan Lomba 9 K