Menelisik Masa Kejayaan Kuntum Mekar di Era 70-an.


Sumber cerita : Idrus Labatjo


SWARA LUKTIM- Pada masanya, persatuan sepak bola (PSB) Kuntum Mekar pernah jadi jawara dikawasan timur. Tak hanya memiliki sejumlah pemain tangguh, namun PSB Kuntum Mekar kala itu, memiliki sosok pengusaha lokal yang semangat berjibaku membesarkan nama keseblasan tersebut. 
Tim yang dibentuk pada 1970 oleh seorang Yin Kan Liong atau Arisno Yinata atau yang akrab disebut Akeo, sempat jadi hitungan bagi tim lainnya. Tak hanya di kawasan Timur kota Luwuk. Di skala kabupaten sekalipun, Kuntum Mekar jadi perhatian bagi lawan-lawannya. 
Namun dengan bergulirnya waktu, masa ke emasan itu tenggelam bagai ditelan bumi, Seiring dengan telah wafatnya sejumlah tokoh pendiri Club sepak bola di desa itu. Kini, tak ada lagi Kuntum Mekar yang baru. Tak ada lagi sosok pengganti seorang Akeo, meski tim-tim sepak bola sudah tumbuh menjamur didesa Kayutanyo. 
Bahkan, dari sekian jumlah pemain di Club Kuntum Mekar, tinggal ada beberapa pemain yang masih tersisa. Salah satu diantaranya, Idrus Labatjo (wingstriker), Sidin Bulambae (playmaker) Ad Suleman (golkiper) Hayan Balahanti (wingbek) Andi Thalib (libero)  Rusdin Larekeng (wingbeck), Ruslam Larekeng (wingbek), Aslam Larekeng (Beck).
Sementara itu, Arisno Yinata atau Akeo (manager/wingbek), Karim Larekeng (asisten manager) Yakin Posumah (pelatih/striker) Hamid Jamalihu (playmaker), Batjo Dg Palabbi (golkiper), Muhtar Pade (Gelandang), Asir Dg Manrapi (golkiper), Ibrahim Dg Palabbi (striker), Kompu'(gelandang), Basir K Baba (gelandang) dan Surin Oli'i (wingstriker) telah wafat mendahului rekan sepermainanya.
Dimasa sejumlah pemain ini, nama desa Kayutanyo sempat melejit dengan kebesaran Club Kuntum Mekarnya. Tak ayal, ada juga beberapa pemainnya yang ikut merumput dengan tim lain dikala itu. 
Sebut saja almarhum Yakin Posumah. Ia jebolan Mutiara Nambo dan pernah memperkuat tim Persibal. Begitu pula Andi Thalib. Ia pernah dipercayakan untuk membela tim Persibal pada kejuaraan sepak bola. Juga Idrus Labatjo yang pernah diboyong untuk memperkuat tim keseblasan DPU (Dinas pekerjaan Umum) pada kejuaraan yang sama. 
Singkat cerita, pada mulanya nama Kuntum Mekar di ambil dari sebuah nama badan usaha milik seorang Akeo. Kebetulan, almarhum Akeolah yang mencetuskan pendirian tim keseblasan sekaligus membiayai club yang dibentuk bersama. Dan selama tim itu berkiprah, berbagai prestasi gemilang pernah diraih. Bahkan hingga saat ini, sederetan nama pemain Kuntum Mekar masih dikenal oleh para mantan pemain tim lain yang pernah merumput bersama di era 70-an. 
Sayangnya pada tahun 1980-an, nama besar Kuntum Mekar menjadi pudar setelah sejumlah pemain di tim itu memisahkan diri dan membentuk tim keseblasan baru pada saat kompetisi lokal dilangsungkan. 
Adapun Tim leburan dari Kuntum Mekar telah melahirkan Club Potoutusan bentukan Karim Larekeng, Club Rasa Sayang bentukan Ramli Dg Manrapi, Club Patah Tumbuh bentukan Batjo Dg Palabbi dan Club Mandiri bentukan Asir Dg Manrapi. Di tambah 2 tim pendatang baru masing-masing Burung Laut bentukan Trisno Dunggio dan Club Lembayu bentukan Wege Mealo. 
Dari sekian jumlah tim yang terbentuk, Club Potoutusanlah yang banyak di isi oleh jebolan Kuntum Mekar. Sehingga club Potoutusan dimasa itu dianggap tangguh seperti halnya Kuntum Mekar Sebelumnya. 
Maka berawal dari peleburan itu, menjadi awal dari cikal bakal tenggelamnya nama besar Kuntum Mekar hingga saat ini. 
Dan meski sudah ada generasi baru, namun nama Kuntum Mekar tak lagi digunakan hingga sekarang. " Yang saya sangat sayangkan, generasi saat ini sudah tidak mau lagi menggunakan nama kebesaran itu. Padahal dengan nama Kuntum Mekar kala itu, Kayutanyo menjadi hitungan bagi desa-desa lain, " ungkap mantan kades Lontos itu. 
Dia berharap, dengan lahirnya generasi pesepak bola di Kayutanyo saat ini, nama kebesaran Kuntum Mekar tetaplah dipertahankan. Alasannya, karena hal itu merupakan bagian dari penghargaan para generasi buat pendahulunya. " Intinya, janganlah kita melupakan sejarah apalagi melupakan kebaikan pendahulu yang sudah mereka tanamkan," tutup Papa Ateng sapaan Akrabnya. (Tm)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kades dan Warga Gotong Royong Bangun Pintu Gerbang Mesjid Nurul Huda Desa Lokotoy

Habbly Louto, Dari Kampung Berhasil Merumput Hingga Kancah Nasional

Pemdes Boitan,BPD dan Masyarakat Gelar Baksos Persiapan Lomba 9 K