Minim RKB, SDN Louk Bakal Berlakukan Doublesiff Jika Aktif Belajar Kembali

Swara Luktim- Tingginya minat belajar di Sekolah Dasar Negeri ((SDN) Louk semakin meningkat. Sementara, daya tampung ruang belajar di sekolah itu sudah tidak sebanding. Apalagi, kalau proses belajar mengajar di sekolah, akan diberlakukan kembali. Sudah barang tentu, 3 bilik Ruang Kegiatan Belajar (RKB)  yang dimiliki oleh sekolah itu bakal penuh dengan 6 rombongan belajar. 
Fenomena ini yang selalu menghantui pikiran para orang tua murid juga otoritas sekolah itu sendiri.
Dengan murid yang sudah mencapai 50 orang, akan kesulitan tenaga pendidik memberikan pelajaran yang maksimal. 
Karena bercermin dari fakta sebelumnya, saat jumlah murid masih berada pada level kelas 3, tenaga pendidiknya sudah mengaku kesulitan. 
Kesulitannya itu bukan terletak pada pemberian materi pelajaran, tetapi keamanan belajar dikelas menjadi terganggu. 
Untuk mengatasi permasalahan itu, pihak sekolah pernah mensiasatinya dengan melakukan sistem double siff belajar. Dengan satu harapan, agar proses belajar mengajar dikelas dapat berjalan dengan baik. 
Saat dikunjungi dikediamannya,  kepala SDN Louk,  Mardia Kehohon mengatakan,  bila proses belajar mengajar di sekolah akan diberlakukan kembali, maka untuk menyiasati kekurangan kelas, seluruh RKB yang ada terpaksa harus disekat untuk berbagi ruang belajar. "tinggal itu yang bisa dilakukan. Apakah sistem doblesiff dilakukan kembali, atau membagi ruang belajar dengan menggunakan sekat, " jelasnya. 
Fenomena ini terkadang menggelitikkan hati. Mengapa tidak, sekolah yang dikategorikan berada pada jalur ramai dan cukup dekat dengan pusat ibukota kabupaten masih bernasib sama dengan sekolah-sekolah yang ada didaerah pedalaman. Setidaknya, fasilitas ini sudah mendapatkan lebih dari sekedar perhatian dan bantuan agar segala kekurangannya tidak terlalu nampak dikalangan khalayak ramai. Apalagi di era  kemajuan saat ini. 
Masih banyak kekurangan yang belum terpenuhi di sekolah itu. Namun pada prinsipnya,  keterbatasan RKB yang lebih mendesak karena berkaitan erat dengan masalah kenyamanan, keamanan dan keberhasilan proses belajar mengajar. (Ir)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kades dan Warga Gotong Royong Bangun Pintu Gerbang Mesjid Nurul Huda Desa Lokotoy

Habbly Louto, Dari Kampung Berhasil Merumput Hingga Kancah Nasional

Pemdes Boitan,BPD dan Masyarakat Gelar Baksos Persiapan Lomba 9 K